Gerakan dan Pola Tari Jaipong
Gerakan
Tari Jaipong
Gerakan yang ada pada tari Jaipong dibagi menjadi
dua kategori, yaitu:
· Ibing
Pola (Tarian Berpola)
Tarian ini biasanya dilakukan
secara berkelompok dalam koreografi, dan ditampilkan dalam panggung sebagai tontonan
saja.
· Ibing
Saka (Tarian Saka)
Gerakan jenis ini disebut juga
Bajidor. Bajidor merupakan akronim dari Barisan Jelama Baroka atau dalam bahasa
Indonesia artinya Barisan Orang-orang Durhaka. Tarian ini dianggap lebih
merakyat Karena secara posisi penonton sejajar atau rata dengan penari, bahkan
penonton pun bisa ikut menari. Bajidor sering ditampilkan di daerah Karawang
dan Subang.
Pola
Jaipong
Ada empat bagian dalam rangkaian atau tahapan gerak
tari jaipong, yaitu sebagai berikut:
Gerakan Bukaan
Bukaan ini merupakan gerakan pembukaan pada sebuah tarian jaipongan dari Bandung. Dalam gerakan ini biasanya para penari melakukan gerakan jalan dan berputar yang disertai dengan memainkan selendang yang ada di lehernya.
Pencungan
Pencungan merupakan bagian gerakan cepat dalam tari jaipong. Untuk mendukung gerakan ini maka tempo musik pengiring juga bertempo cepat.
Ngala
Ngala adalah salah satu gerakan yang terlihat seperti gerak patah-patah atau titik pemberhentian dari suatu gerakan ke gerakan lain. Gerakan ngala ini dilakukan dengan tempo yang cepat.
Mincit
Mincit merupakan gerakan perpindahan dari satu gerakan ke gerakan yang lain. Gerakan ini biasanya dilakukan sesudah ada gerakan ngala dalam sebuah tarian jaipongan.
Gerakan-gerakan dasar pada tarian ini sering disebut juga 3G, yang merupakan akronim dari :
- Geol, yaitu gerakan pada pinggul yang memutar.
- Gitek, yaitu gerakan pada pinggul yang menghentak dan mengayun.
- Goyang, yaitu gerakan ayunan pada pinggul tanpa disertai hentakan.
Tari jaipong juga dijadikan pelengkap pada kesenian-kesenian lain asal Jawa Barat. Misalnya pada kesenian wayang, degung, genjring, dan kacapi, bahkan pada musik dangdut modern sekalipun bisa dikolaborasikan dengan tari jaipong.
Komentar
Posting Komentar